Struktur Jadwal Pelajaran Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka Lengkap Per Minggu Dan Tahun

Halo guru hebat, orang tua keren, dan siswa semangat! Sudah siap menyusun strategi belajar untuk kelas 2 SD? Di artikel ini, kita akan bahas secara lengkap dan santai tentang jadwal pelajaran kelas 2 SD berdasarkan Kurikulum Merdeka. Kita akan ulik bareng berapa jam pelajaran per minggu dan per tahun, bagaimana distribusinya, dan pastinya—apa saja isi harinya. Disusun dengan referensi resmi dan pengalaman langsung di lapangan, jadi kamu bisa yakin kontennya terpercaya dan bisa langsung dipakai.

Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran Kelas 2

Memasuki kelas 2, dunia anak makin seru. Mereka mulai lebih percaya diri, banyak tanya, dan penasaran sama banyak hal (termasuk kenapa kupu-kupu warnanya beda-beda). Nah, Kurikulum Merdeka hadir bukan untuk “memasukkan” sebanyak mungkin pelajaran ke kepala anak, tapi justru untuk membentuk pribadi yang utuh—pintar secara akademik, peka secara sosial, kuat secara mental, dan tentu saja tetap kreatif!

Struktur kurikulum di kelas 2 dirancang dengan pendekatan holistik. Artinya, anak tidak hanya belajar “isi buku”, tapi juga belajar berinteraksi, bekerja sama, berekspresi, dan menghargai budaya. Ini semua disusun oleh para ahli pendidikan dasar yang tahu banget karakteristik perkembangan anak usia 7–8 tahun. Jadi bukan asal comot pelajaran ya!

Nah, berikut ini mata pelajaran inti yang diberikan di kelas 2 SD dalam Kurikulum Merdeka:

• Pendidikan Agama dan Budi Pekerti – membentuk karakter dan nilai spiritual sejak dini
• Pendidikan Pancasila – menanamkan nilai kebangsaan, toleransi, dan gotong royong
• Bahasa Indonesia – membangun kemampuan literasi dan komunikasi
• Matematika – mengasah logika, pola pikir, dan pemecahan masalah
• PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) – mendukung kesehatan fisik dan motorik
• Seni dan Budaya – bisa pilih antara Musik, Tari, Teater, atau Rupa, sesuai kemampuan sekolah
• Muatan Lokal – contohnya bahasa daerah, permainan tradisional, atau kearifan lokal lainnya

Uniknya, sekolah nggak harus ngajarin semua jenis seni sekaligus kok. Cukup sediakan minimal satu, misalnya seni musik atau seni rupa. Jadi selain hafal perkalian, anak juga bisa jago main angklung atau bikin topeng dari kertas bekas. Keren, kan?

Intinya, struktur kurikulum kelas 2 ini dirancang agar anak belajar dengan semangat dan penuh makna. Ada keseimbangan antara pelajaran “serius” dan aktivitas yang merangsang kreativitas serta kepekaan sosial. Guru punya ruang untuk berinovasi, siswa punya kesempatan untuk berkembang sesuai minat dan potensi. Win-win banget!

Alokasi Jam Pelajaran per Minggu dan Tahun

Yuk kita cek total jam pelajaran Kurikulum Merdeka kelas 2. Berdasarkan pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan, alokasi waktu belajar untuk satu tahun ajaran adalah 1224 Jam Pelajaran (JP). Eits, jangan kaget dulu! Meski angkanya kelihatan besar, satu JP itu hanya berdurasi 35 menit kok. Jadi bukan yang bikin anak ngantuk kayak nunggu hujan reda pas lagi di warung.

Alokasi ini disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan perkembangan anak usia 7–8 tahun. Di usia ini, anak masih sangat aktif, penuh rasa ingin tahu, dan mudah terdistraksi kalau durasi pelajarannya terlalu panjang. Itulah kenapa pembagian jam ini nggak asal hitung-hitungan, tapi sudah melalui pertimbangan dari para ahli pendidikan dasar yang paham karakteristik usia dini.

Distribusi JP per tahun berdasarkan mata pelajaran:

• Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 144 JP – nilai moral dan spiritual diajarkan secara konsisten
• Pendidikan Pancasila: 180 JP – menanamkan semangat kebangsaan sejak dini
• Bahasa Indonesia: 288 JP – fokus pada literasi dan komunikasi aktif
• Matematika: 180 JP – mengasah logika dan kemampuan berpikir sistematis
• PJOK: 144 JP – karena anak sehat = anak semangat belajar!
• Seni dan Budaya: 144 JP – tempat berekspresi dan mengembangkan imajinasi
• Muatan Lokal (opsional): 72 JP – mengenalkan kearifan lokal dan budaya daerah

Total jam pelajaran per minggu adalah 34 JP, dibagi menjadi dua kelompok:

• 27 JP intrakurikuler: mata pelajaran utama yang diatur dalam struktur kurikulum nasional
• 7 JP kokurikuler: ruang untuk pengembangan minat, proyek pelajar Pancasila, dan kegiatan tematik lainnya

Kokurikuler ini lho yang bikin Kurikulum Merdeka makin terasa “hidup”. Di sini, anak-anak bisa ikut proyek lingkungan, main drama mini, atau diskusi kecil tentang nilai-nilai kebhinekaan. Bukan cuma belajar lewat papan tulis, tapi juga dari pengalaman langsung—yang justru lebih membekas.

Fleksibilitas juga jadi kekuatan Kurikulum Merdeka. Jadwal ini bukan template kaku. Guru punya ruang untuk menyesuaikan metode dan ritme pembelajaran dengan karakter siswa di kelas. Kalau ada anak yang butuh waktu lebih untuk memahami konsep, guru bisa atur ulang. Jadi, bukan hanya efisien dari sisi waktu, tapi juga empatik dan manusiawi.

Dengan total 1224 JP per tahun yang dibagi rata dan seimbang, siswa nggak cuma dijejali teori. Mereka diberikan kesempatan untuk bergerak, mencoba, bereksplorasi, dan berproses. Dan ya, semua itu tetap dalam suasana belajar yang menyenangkan, ringan, dan penuh rasa ingin tahu.

Contoh Jadwal Pelajaran Mingguan Kelas 2 SD

Nah, biar makin kebayang gimana aktivitas anak-anak di kelas 2 SD sehari-hari, kita kasih gambaran jadwal mingguan versi Kurikulum Merdeka. Jadwal ini disusun dengan memperhatikan prinsip keseimbangan antara pelajaran inti dan kegiatan pengembangan diri. Tapi tenang, ini bukan jadwal kaku yang saklek harus sama di semua sekolah. Justru sebaliknya—fleksibilitas adalah salah satu kekuatan dari Kurikulum Merdeka.

Guru dan sekolah bisa menyesuaikan jadwal ini dengan kondisi riil di lapangan: karakter siswa, kegiatan lokal, budaya sekolah, sampai dengan sumber daya guru. Yang penting, distribusi Jam Pelajaran (JP) tetap mengacu pada panduan nasional. Jadi, sambil tetap mematuhi standar, sekolah tetap bisa kreatif dan luwes.

Dari jadwal tersebut, kita bisa lihat bahwa pelajaran seperti Bahasa Indonesia dan Matematika diberikan cukup intensif karena keduanya jadi fondasi utama kemampuan literasi dan numerasi siswa. Tapi jangan khawatir, sisipan pelajaran seperti Seni Budaya, PJOK, dan Budi Pekerti tetap hadir untuk menjaga semangat belajar dan keseimbangan emosi anak.

Yang seru tuh di hari Sabtu—biasanya jadi waktu yang dinanti-nanti. Karena hari itu diisi dengan kegiatan kokurikuler, seperti bermain drama, melukis, atau berkebun di taman sekolah. Bisa juga ada proyek kolaborasi antar kelas, atau bahkan kegiatan refleksi yang ringan dan menyenangkan. Anak-anak tetap belajar, tapi dengan cara yang jauh dari stres dan lebih dekat ke rasa senang.

Jadwal seperti ini terbukti dari pengalaman banyak guru di lapangan—terutama di sekolah-sekolah penggerak—bisa meningkatkan antusiasme belajar anak. Anak jadi lebih mudah fokus, lebih aktif bertanya, dan yang paling penting: mereka merasa senang datang ke sekolah. Dan itu kan tujuan pendidikan dasar yang sesungguhnya, ya? Membangun rasa cinta pada proses belajar, bukan sekadar mengejar nilai raport.

Jadi, meskipun ini cuma contoh, semoga bisa jadi inspirasi buat guru-guru menyusun jadwal belajar yang adaptif, manusiawi, dan tetap menyenangkan. Ingat, bukan soal padatnya jam pelajaran, tapi soal makna yang dibawa dari setiap proses belajar itu sendiri.

Penutup

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap tentang struktur dan jadwal kelas 2 SD dalam Kurikulum Merdeka. Semoga setelah membaca ini, Bapak/Ibu guru, orang tua, maupun tenaga kependidikan lainnya jadi lebih paham dan siap menyusun jadwal yang ramah anak dan mendukung tumbuh kembang mereka. Dengan alokasi waktu yang realistis dan pendekatan yang menyeluruh, kita nggak cuma ngajarin anak soal pelajaran—tapi juga membantu mereka tumbuh jadi pribadi yang utuh: cerdas, mandiri, dan punya karakter kuat.

Kami menyusun artikel ini berdasarkan dokumen resmi pendidikan dasar dari Kemendikbudristek, dipadukan dengan pengalaman guru dan praktisi di sekolah-sekolah penggerak. Jadi insyaallah informasinya valid, aplikatif, dan bisa langsung digunakan di kelas. Kalau kamu masih ragu atau mau diskusi langsung tentang implementasi Kurikulum Merdeka, kami selalu senang diajak ngobrol. Siapa tahu, dari obrolan santai bisa lahir ide-ide luar biasa!

Kalau artikel ini menurutmu bermanfaat, jangan pelit ilmu ya. Klik tombol share, bagikan ke rekan guru di sekolah atau grup WA wali murid. Atau kalau kamu butuh versi cetak buat dibawa ke rapat guru atau dipajang di ruang kelas, silakan download versi WORD-nya. Praktis dan langsung pakai!

Dan yang paling penting: kita semua sedang berada di jalur perubahan pendidikan yang besar. Tapi jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Komunitas guru dan pendidik seperti di tamanpustaka.com selalu siap jadi teman belajar dan teman bertumbuh.

Yuk, kita terus dukung anak-anak belajar dengan hati yang senang dan pikiran yang merdeka. Karena di setiap jadwal yang kita buat, ada masa depan yang sedang disiapkan.

Merdeka Belajar, Merdeka Bermimpi!