Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Saat ini ada lebih dari 198 artikel gratis yang tersedia

Mulai Belajar

IPS KELAS VII

Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial

11 - Januari - 2022  2,1K  Share :

Interaksi sosial dapat terjadi sewaktu-waktu, mari kita belajar tentang apa dan bagaimana interaksi sosial terjadi.  


1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial. Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individuindividu lain, Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian.

Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.

2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan Gilio, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut.

a. Kontak Sosial

Kontak sosial dimaksudkan sebagai hubungan seseorang dengan pihak lain dapat langsung bertemu berhadapan langsung atau tidak berhadapan langsung melalui alat seperti telepon, radio, dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya harus terjadi bersentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan sebagainya. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dan komunikan adalah orang yang menerima pesan.

Suatu kontak sosial dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan perantara.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

1) Kontak antarindividu

Kontak antarindividu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.

2) Kontak antarindividu dengan kelompok, dan sebaliknya

Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang memresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.

3. Kontak antarkelompok

Kontak antarkelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antarperusahaan dan kontak antartim sepakbola saat bertanding.

b. Komunikasi 

Komunikasi merupakan penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama. Pesan yang disampaikan dapat berwujud pembicaraan, gerak-gerik anggota badan, atau sikap tertentu.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Menurut Charles P, Loornis ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut.

a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, dapat dua orang atau lebih.

b. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol atau lambang:

c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, yang akan menentukan sifat dan aksi yang sedang berlangsung.

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai dari hasil-hasil interaksi tersebut.

5. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati.

a. Imitasi

Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap, penampilan, maupun gaya hidup. Proses imitasi pertama kali terjadi dalam sosialisasi keluarga.

b. Sugesti

Sugesti adalah anjuran tertentu yang menimbulkan suatu reaksi langsung tanpa pikir panjang pada diri individu yang menerima anjuran tersebut. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi sesuatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya hampir sama dengan imitasi, akan tetapi titik tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosinya sehingga menghambat daya berpikirnya secara rasional.

Orang-orang yang mempunyai harga diri rendah mudah kena sugesti atau sugestibilitas, sebaliknya orang yang mempunyai harga diri tinggi akan lebih mudah memberikan sugesti atau sugestiva. Orang yang sudah tua ada kemungkinan sugestibilitasnya bertambah, gejala ini disebut latah.

c. Identifikasi

Identifikasi merupakan kecenderungankecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.

d. Simpati

Simpati adalah suatu proses kejiwaan seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.

e. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi pengaruh menuruti atau melaksanakan apa yang dinasihatkan tersebut secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.

f. Empati

Empati hampir sama dengan simpati, hanya saja simpati hanya merupakan proses kejiwaan sedangkan empati diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Sebagai contoh apabila mengetahui orang lain kena musibah maka kita ikut merasakan penderitaan tidak hanya merasa kasihan terhadapnya.

Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut.

a. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.

b. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan.

C. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi.

d. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Hubungan yang terjadi antarwarga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antarwarga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial.

Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang.

Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).

Gillin dan Gillin membuat penggolongan bahwa dari interaksi sosial itu dapat menimbulkan dua macam proses, yaitu proses yang asosiatif (processes of association) dan proses yang disosiatif (processes of dissociation).

a. Proses yang Asosiatif

Proses yang asosiatif adalah proses yang cenderung untuk bersatu dan meningkatkan solidaritas anggota-anggota kelompok. Proses asosiatif terbagi dalam tiga bentuk, yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

1) Kerja sama (cooperation)

Kerja sama adalah bergabungnya orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Faktor yang menunjang terjadinya kerja sama adalah sebagai berikut.

a) Masing-masing pihak memiliki rencana dan tujuan yang sama.

b) Mereka sadar akan pentingnya bekerja sama.

c) Mereka mempunyai pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai untuk memenuhi kepentingankepentingan tersebut melalui kerja sama.

d) Mereka mempunyai kemampuan yang cukup untuk membuat rencana itu terlaksana.

Kerja sama akan lebih mantap apabila terdapat hal-hal berikut.

a) Seluruh anggota masyarakat menyadari manfaat kerja sama bagi dirinya sendiri.

b) Kerja sama berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.

c) Terdapat suatu rencana yang baik dan sistematis, serta jelas arah dan tujuannya.

d) Adakalanya kerja sama itu menjadi lebih berkembang apabila terdapat saingan dari luar, sehingga terjadi kompetisi.

Pada praktik kerja sama ada tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

a) Bargaining yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

b) Co-optation yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.

c) Coalition yaitu kombinasi antardua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

Ketiga bentuk kerja sama tersebut dapat ditambahkan bentuk lain, yaitu joint venture yang merupakan kerja sama dengan perjanjian pembagian keuntungan menurut proporsi-proporsi tertentu.

2) Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses, di mana dalam mencapai suatu tujuan pihak lawan diharapkan tidak' saling menghancurkan. Melalui proses akomodasi akan dapat dicapai suatu hasil yang saling menguntungkan atau tidak ada yang merasa dikalahkan.

Proses akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.

a) Koersi (coercion) adalah suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan, baik secara fisik (langsung) ataupun secara psikologis (tidak langsung). Dalam hal ini, salah satu pihak berada pad lebih lemah. Contoh: koersi secara fisik adalah perbudakan dan penjajahan, sedangkan koersi secara psikologis contohnya tekanan negara-negara donor (pemberi pinjaman) kepada negaranegara kreditor dalam pelaksanaan syarat-syarat pinjaman. kondisi yang

b) Kompromi (compromize) adalah suatu bentuk akomodasi di antara pihak-pihak yang terlibat untuk dapat saling mengurangi tuntutannya agar penyelesaian masalah yang terjadi dapat dilakukan. Contohnya: kompromi antara sejumlah partai politik untuk berbagi kekuasaan sesuai dengan suara yang diperoleh masing-masing.

c) Arbitrasi (arbitration) adalah suatu cara mencapai kesepakatan yang dilakukan antara dua pihak yang bertikai dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga tersebut memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa dan biasanya merupakan suatu badan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak

yang bertikai. Contohnya penyelesaian pertikaian antara buruh dengan pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga Kerja.

d) Mediasi (mediation), hampir sama dengan arbitrasi. Akan tetapi, dalam hal ini fungsi pihak ketiga hanya sebagai penengah dan tidak memiliki wewenang dalam penyelesaian sengketa. Contohnya mediasi yang dilakukan oleh seseorang untuk mendamaikan pertikaian antarwarga.

e) Konsiliasi (conciliation) yaitu usaha mempertemukan keinginan dari beberapa pihak yang sedang berselisih demi tercapainya tujuan bersama. Contohnya konsultasi antara pengusaha angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam penetapan tarif angkutan.

f) Toleransi (tolerance), adalah suatu bentuk akomodasi yang dilandasi sikap saling menghormati kepentingan sesama sehingga perselisihan dapat dicegah atau tidak terjadi. Dalam hal ini, toleransi timbul karena adanya kesadaran masing-masing individu yang tidak direncanakan. Contohnya toleransi antarumat beragama di Indonesia.

g) Stalemate adalah suatu keadaan perselisihan yang berhenti pada tingkatan tertentu. Keadaan ini terjadi karena masing-masing pihak tidak dapat lagi maju ataupun mundur (seimbang). Hal ini menyebabkan masalah yang terjadi akan berlarut-larut tanpa ada penyelesaiannya. Contohnya perselisihan antara negara Amerika Serikat dengan negara Iran terkait dengan isu nuklir.

h) Pengadilan (adjudication) merupakan bentuk penyelesaian perkara atau perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara melalui peraturan perundangundangan yang berlaku. Contohnya penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan.

 

 

 

 

Ditulis oleh :


Andi Tedy

Andi Tedy

Content Editor

Artikel Terbaru


Paling Banyak Dibaca



Media Pendidikan Terbaru


Fitur Baru di tamanpustaka.com

Dapatkan Media Pembelajaran dan Aplikasi Pendukung Administrasi Sekolah Secara GRATIS.

Artikel Terbaru Lainnya

Temukan pilihan artikel terbaru lainnya yang telah kami siapkan khusus untuk Anda. Temukan beragam topik menarik, inspirasi, dan informasi terkini yang sayang untuk dilewatkan!

Temukan dan Ikuti Kami 

Terhubung lebih dekat dengan kami melalui media sosial! Dapatkan update terkini, informasi menarik, dan konten eksklusif langsung di feed Anda. Ikuti kami di semua platform favorit Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami!

Tentang tamanpustaka.com

tamanpustaka.com menyajikan materi pelajaran, pengetahuan umum, serta media pembelajaran lengkap dengan gambar dan video untuk siswa hingga masyarakat umum.