Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Saat ini ada lebih dari 198 artikel gratis yang tersedia

Mulai Belajar

IPA KELAS VIII

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

18 - Januari - 2022  1,6K  Share :

Temukan informasi lengkap tentang sistem peredaran darah pada manusia, termasuk jenis darah, fungsi jantung, dan proses sirkulasi darah.


Komponen, Mekanisme, dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Ada tiga komponen pokok dalam sistem peredaran darah, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Dalam tubuh manusia, sari-sari makanan, gas oksigen, dan karbon dioksida diangkut oleh darah melalui pembuluh darah. Darah dapat mengalir melalui pembuluh darah di dalam tubuh kita karena dipompa jantung.

Daftar Isi :

1. Darah

Darah merupakan medium transportasi yang membawa zat kimia yang diperlukan tubuh atau yang akan dibuang keluar tubuh. Darah dalam tubuh manusia apabila disentrifugasi dan didiamkan akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan komponen cair dan sel-sel darah merupakan komponen padat dalam darah. Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, volumenya kurang lebih 55% dari volume total darah.

a. Plasma Darah

Plasma darah berfungsi mengangkut sari makanan ke sel-sel, mengangkut sisa oksidasi makanan dalam sel ke tempat pembuangan, mengangkut hormon dan enzim, serta menghasilkan antibodi atau zat kekebalan tubuh terhadap penyakit. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% berupa senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam plasma darah. Zat-zat kimia yang terdapat dalam plasma darah sebagai berikut.

  1. Sari-sari makanan yang akan dialirkan ke jaringan tubuh, misalnya monosakarida, asam lemak, kolesterol, dan asam amino.
  2. Protein yang terlarut dalam darah, di antaranya sebagai berikut.

    a) Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah.

    b) Globulin, merupakan komponen pembentuk zat antibodi.

    c) Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.

  3.  Zat-zat sisa dari hasil metabolisme, misalnya urea dan asam urat.
  4. Gas-gas yang terlarut dalam plasma, misalnya karbon dioksida dan nitrogen.
  5. Enzim yang berfungsi mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh.
  6. Hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh.

b. Sel-Sel Darah

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Ciri - ciri eritrosit sebagai berikut.

  1. Berbentuk cakram bikonkaf (bagian tengah lebih tipis dibandingkan dengan bagian tepi).
  2. Tidak mempunyai nukleus (inti sel).
  3. Warna kuning kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin.

Hemoglobin terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan mengikat karbon dioksida untuk dikeluarkan dari dalam tubuh melalui paru-paru. Saat hemoglobin mengikat oksigen di kapiler paru-paru, hemoglobin akan membentuk oksihemoglobin (HbO2) sehingga eritrosit tampak berwarna merah cerah. Dalam jaringan tubuh, oksihemoglobin terurai menjadi oksigen dan hemoglobin. Selanjutnya, oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen tersebut digunakan untuk membakar sari-sari makanan sehingga menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi digunakan untuk aktivitas tubuh dan karbon dioksida kemudian berikatan dengan hemoglobin membentuk karbominohemoglobin (HbCO2). Adanya kandungan CO2 yang tinggi dalam eritrosit mengakibatkan eritrosit berwarna merah gelap. CO2 dalam bentuk ikatan HbCO, mengikuti aliran darah dan akhirnya dikeluarkan dari dalam tubuh melalui paru-paru.

Reaksi pengikatan oksigen dan karbon dioksida oleh hemoglobin sebagai berikut.

Hb + O₂ → HbO₂

(Hemoglobin) (Oksigen) (Oksihemoglobin)

Hb + со, → HbCO₂

(Hemoglobin) (Oksigen) (Karbominohemoglobin)

Dalam 1 mm3 darah terdapat kurang lebih 5 juta eritrosit. Pembentukan eritrosit terjadi di sumsum tulang. Eritrosit berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, eritrosit akan mengalami kerusakan lalu dirombak di dalam hati dan limfa. Hemoglobin dalam eritrosit akan diurai menjadi hemin, zat besi, dan globin. Hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang akan menjadi zat warna empedu. Sementara itu, zat besi dan globin akan dikirim ke sumsum tulang merah. Zat besi akan digunakan untuk membentuk hemoglobin baru dan globin digunakan untuk membentuk antibodi.

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

Ciri-ciri leukosit sebagai berikut.

  1. Tidak berwarna.
  2. Bentuknya tidak tetap.
  3. Dapat bergerak amoeboid (seperti Amoeba).
  4. Mempunyai inti yang berbentuk bulat atau cekung.
  5. Dapat menembus dinding pembuluh darah yang disebut diapedesis.

Leukosit dibagi menjadi dua kelompok berikut.

a. Granulosit (bergranula) yang terdiri atas:

  1. neutrofil
  2. basofil, dan
  3. eosinofil.

b. Agranulosit (tidak bergranula) yang terdiri atas:

  1. monosit,
  2. limfosit.

Leukosit berperan penting dalam proses pertahanan tubuh dengan menghasilkan antibodi dan menghancurkan kuman-kuman atau benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh menggunakan plasma sel (fagositosis). Leukosit dibentuk di dalam sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening. Jumlah leukosit pada orang dewasa sehat sekitar 4.000-11.000 per mm3. Sel darah putih hanya hidup sekitar 12–23 hari. Apabila jumlah leukosit seseorang melebihi keadaan normal, orang tersebut dikatakan menderita leukositosis (leukemia). Apabila jumlah leukosit seseorang kurang dari keadaan normal, orang tersebut dikatakan menderita leukopenia. Apabila ada infeksi, jumlah leukosit akan meningkat. Apabila tubuh mengalami gangguan dalam memproduksi leukosit, tubuh akan mudah diserang penyakit.

3. Keping Darah (Trombosit)

Ciri-ciri trombosit sebagai berikut.

  1. Tidak berinti.
  2. Tidak berwarna (bening).
  3. Bentuknya tidak beraturan

Jumlah trombosit normal pada orang dewasa sekitar 200.000–300.000 per mmº darah. Apabila jumlah trombosit seseorang lebih dari 300.000 per mm), orang tersebut dikatakan menderita trombositosis. Apabila jumlah trombosit seseorang kurang dari keadaan normal, orang tersebut dikatakan menderita trombositopenia. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah dimulai apabila terjadi luka pada tubuh yaitu saat trombosit pecah. 

Dari skema di samping, tampak bahwa orang bergolongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah sehingga golongan darah O disebut donor universal. Namun, orang bergolongan darah O hanya dapat menerima darah dari golongannya sendiri. Adapun orang bergolongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah sehingga golongan darah AB disebut resipien universal. Orang bergolongan darah AB hanya bisa memberikan darahnya ke sesama golongan darah AB. Namun demi keamanan, sebaiknya transfusi darah hanya dilakukan pada orang-orang yang bergolongan darah sama.

Pada tahun 1940, Landsteiner dan Wiener mengelompokkan darah berdasarkan sistem Rhesus, yaitu rhesus positif (Rh*) dan rhesus negatif (Rh"). Berdasarkan sistem ini, apabila darah seseorang diberi serum anti-Rh terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, apabila tidak terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus negatif (Rh-).

Saat melakukan transfusi darah, selain memperhatikan golongan A, B, O juga harus memperhatikan golongan rhesusnya. Walaupun golongan darah sama-sama A, tetapi apabila rhesusnya berbeda maka terjadi penggumpalan. Selain itu, ketidakcocokan golongan Rh antara suami dan istri dapat mengakibatkan kematian pada bayi yang dikandungnya. Hal ini terjadi apabila seseorang yang bergolongan darah Rh dengan laki-laki bergolongan darah Rht. Kelahiran bayi pertama dapat selamat, tetapi kelahiran bayi akan menderita eritroblastosis faetalis atau disebut sakit kuning. Hal ini terjadi karena pada saat anak pertama, dalam tubuh ibu tersebut terbentuk anti-Rh. Akibatnya, pada kehamilan anti-Rh ini mengakibatkan kerusakan eritrosit pada janin.

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah manusia berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh manusia dan sebaliknya. Berdasarkan fungsinya, ada tiga macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan pembuluh kapiler.

a. Arteri (Pembuluh Nadi)

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Aorta merupakan arteri terbesar. Aorta berfungsi membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis mengalirkan darah yang mengandung banyak karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabang ini disebut pembuluh kapiler.

b. Vena (Pembuluh Balik)

Vena adalah pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava. Ada dua vena kava yaitu, vena kava inferior dan vena kava superior. Vena kava inferior mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah menuju jantung dan vena kava superior mengalirkan darah dari tubuh bagian atas menuju jantung. Vena mengalirkan darah yang megandung banyak karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis. Vena pulmonalis mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah.

C. Pembuluh Darah Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini hanya tersusun atas selapis sel dan bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, pada pembuluh kapiler juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler. Diameter pembuluh ini dapat berubah-ubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar apabila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin.

3. Jantung 

Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung tersusun dari otot-otot jantung yang berukuran kurang lebih satu kepalan tangan kanan dengan berat 250–300 gram. Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan berikut.

  1. Perikardium : lapisan paling luar sebagai pembungkus jantung.
  2. Miokardium : lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung. Otot ini bekerja tidak sadar dan tidak pernah lelah.
  3. Endokardium : lapisan tipis endotelium (bagian dalam). Lapisan ini membatasi otot jantung dengan ruang serambi dan ventrikel. 

Jantung pada manusia terdiri atas empat ruang yaitu.

  1. serambi kanan (atrium dekster),
  2. serambi kiri (atrium sinister),
  3. bilik kanan (ventrikel dekster), dan
  4. bilik kiri (ventrikel sinister).

Semasa janin, jantung manusia memiliki lubang antara serambi kiri dan serambi kanan yang disebut foramen ovale. Di antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup trikuspidalis yang berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak masuk kembali ke serambi kanan. Adapun antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup bikuspidalis yang berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak mengalir kembali ke serambi kiri.

Mekanisme kerja jantung sebagai berikut. Serambi mengembang, darah dari seluruh tubuh yang mengandung banyak co, masuk ke serambi kanan melalui pembuluh vena kava superior dan vena kava inferior. Pada saat yang sama, darah dari paru-paru yang mengandung banyak O, masuk ke serambi kiri melalui pembuluh vena pulmonalis. Setelah darah masuk, serambi mengempis dan bilik mengembang sehingga darah masuk bilik. Darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, dan darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik mengempis berarti bilik sedang memompakan darahnya keluar dari jantung. Bilik kiri memompa darah yang mengandung banyak O, dari jantung ke seluruh tubuh melalui aorta, sedangkan bilik kanan memompakan darah mengandung banyak co, dari jantung menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. 

 

Sumber


*) Dikutip dari berbagai sumber

 

 

 

Ditulis oleh :


Andi Tedy

Andi Tedy

Content Editor

Artikel Terbaru


Paling Banyak Dibaca



Media Pendidikan Terbaru


Fitur Baru di tamanpustaka.com

Dapatkan Media Pembelajaran dan Aplikasi Pendukung Administrasi Sekolah Secara GRATIS.

Artikel Terbaru Lainnya

Temukan pilihan artikel terbaru lainnya yang telah kami siapkan khusus untuk Anda. Temukan beragam topik menarik, inspirasi, dan informasi terkini yang sayang untuk dilewatkan!

Temukan dan Ikuti Kami 

Terhubung lebih dekat dengan kami melalui media sosial! Dapatkan update terkini, informasi menarik, dan konten eksklusif langsung di feed Anda. Ikuti kami di semua platform favorit Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami!

Tentang tamanpustaka.com

tamanpustaka.com menyajikan materi pelajaran, pengetahuan umum, serta media pembelajaran lengkap dengan gambar dan video untuk siswa hingga masyarakat umum.