Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Saat ini ada lebih dari 198 artikel gratis yang tersedia

Mulai Belajar

IPA KELAS VIII

Bahan Kimia Rumah Tangga

20 - Januari - 2022  1,9K  Share :

Kita tidak bisa terlepas dari bahan kimia. Kita selalu membutuhkan bahan kimia kegiatan sehari-hari . Bahan tersebut digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan ke dalam bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga.


Kita tidak bisa terlepas dari bahan kimia. Kita selalu membutuhkan bahan kimia kegiatan sehari-hari . Bahan tersebut digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan ke dalam bahan pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga.

Dafdar Isi :

1. Pembersih

Bahan pembersih dalam rumah tangga digunakan untuk menjaga kebersihan diri sendiri lingkungan. Komposisi bahan-bahan pembersih tersebut sebagian besar terdiri atas bahan-bahan kimia. Bahan-bahan pembersih antara lain sabun, detergen, pasta gigi, sampo, dan karbol.

a. Sabun

Sabun terbuat dari lemak nabati atau hewani dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut sabun keras. Sementara itu, sabun yang mengandung kalium hidroksida disebut sabun lunak, contoh sabun cair dan sabun bayi.

Sabun mengandung bahan aktif surfaktan, yaitu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan mengandung suatu ujung hidrofobik (tidak mudah larut dalam air, tetapi larut dalam lemak atau minyak) dan suatu ujung hidrofilik (dapat larut dalam air). Adanya ujung hidrofobik dan hidrofilik mengakibatkan sabun digunakan sebagai pembersih kotoran, terutama kotoran yang mengandung lemak atau minyak karena sabun dapat mengemulsikan lemak atau minyak.

Cara kerja sabun dalam mengangkat kotoran diawali dengan proses pembentukan emulsi. Bagian hidrofob sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan bagian hidrofil larut ke dalam air. Adanya gaya tolak-menolak Bagian hidrofobik antara muatan listrik negatif (muatan hidrofob dan hidrofil) mengakibatkan kotoran pecah Struktur surfaktan pada sabun menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk emulsi sehingga kotoran dapat terlepas dari kain atau benda lain dibantu oleh busa yang ditimbulkan yaitu mencegah pengendapan kembali cucian. 

Sabun mempunyai kelemahan jika digunakan dalam air sadah. Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium atau ion magnesium. Dalam air sadah, daya cuci sabun berkurang karena surfaktan sabun mengikat ion kalsium atau ion magnesium dalam air sadah. Hal ini mengakibatkan daya ikat surfaktan terhadap kotoran berkurang. Pada produk sabun mandi juga ditambahkan gliserin untuk melembapkan kulit dan desinfektan (TCC atau irgasan) yang berfungsi untuk membunuh kuman. Beberapa sabun mandi dan sabun wajah juga ditambahkan sulfur. Pada sabun mandi, sulfur berfungsi sebagai antiseptik. Sementara itu, pada sabun wajah  sulfur berfungsi sebagai antijerawat.

b. Detergen

Setelah Perang Dunia II dikembangkan pembersih sintetik yaitu detergen. Detergen merupakan pembersih yang terdiri atas zat aktif permukaan (surfaktan) , bahan pembentuk, bahan pengisi, pemutih, pewangi (bahan pembantu), bahan penimbul busa, dan optical brightener (bahan tambahan yang membuat pakaian lebih cemerlang). Detergen mengandung bahan aktif linear alkil sulfonat (LAS) atau natrium alkil benzena sulfonat (Na-ABS).

Sama seperti sabun, surfaktan pada detergen tidak dapat berfungsi secara optimal dalam air sadah. Oleh karena itu, ke dalam detergen biasanya ditambahkan fosfat untuk mengikat ion kalsium atau ion magnesium dalam air sadah. Dengan demikian, surfaktan detergen dapat mengikat kotoran secara maksimal. Oleh karenanya banyak ibu rumah tangga memilih detergen untuk mencuci pakaian. Meskipun detergen membersihkan lebih optimal daripada sabun, detergen memiliki dampak negatif yang lebih tinggi. Penambahan fosfat meningkatkan pH (sangat basa) sehingga tingkat iritasi yang ditimbulkan semakin tinggi. Selain itu, kandungan fosfat dan busa yang berlimpah mengakibatkan pencemaran lingkungan.

c. Sampo

Dahulu orang membersihkan rambut menggunakan sabun. Akan tetapi, sabun akan meninggalkan endapan yang membuat rambut kusam apabila air yang digunakan adalah air sadah. Sejak tahun 1930-an orang membersihkan rambut menggunakan sampo. Kandungan sampo pada umumnya berupa bahan pembersih yang berupa sistem surfaktan. Selain surfaktan, kadang ditambahkan pula sedikit booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan berupa surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.

d. Pasta Gigi 

Sisa-sisa makanan yang masih melekat di gigi tidak cukup dibersihkan dengan disikat saja, tetapi dibutuhkan pasta gigi. Bahan aktif yang terdapat dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat. Bahan aktif ini berfungsi untuk memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat.

e. Karbol

Lantai yang kotor umumnya dibersihkan menggunakan karbol. Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat). Selain itu, ditambahkan pula asam klorida (HCI) untuk membunuh kuman-kuman. Oleh karena fenol bersifat racun, desinfektan diganti dengan heksil resorsinol dan kresol.

2. Pemutih

Noda pada pakaian putih dapat dibersihkan secara maksimal dengan pemutih pakaian. Bahan aktif dalam pemutih pakaian cair berupa larutan natrium hipoklorit (NaCIO)5,25%. Sementara itu, bahan aktif dalam serbuk pemutih adalah kalsium hipoklorit (Ca(OCI)2). Selain sebagai pemutih, bahan aktif ini juga berfungsi untuk menghilangkan bau dan membunuh kuman (desinfektan). Akan tetapi, pemutih hipoklorit tidak cocok digunakan untuk bahan poliester karena dapat lebih memberi kesan kuning daripada memutihkan. Pemutih digunakan setelah pakaian dicuci dengan detergen atau sabun. Pemakaian bahan pemutih dan detergen secara bersamaan akan menimbulkan gas klorin yang sangat beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

Selain pemutih pakaian, terdapat juga pemutih kosmetik. Bahan aktif dalam pemutih ini yaitu hidrokuinon, tretinoin, dan merkuri. Hidrokuinon ditambahkan dalam pemutih kosmetik supaya wajah kelihatan awet muda, tidak berkerut, dan tampak putih. Tretinoin merupakan bahan kimia turunan vitamin A yang berfungsi untuk menghilangkan jerawat, serta membuat kulit tampak putih dan lembut. Merkuri adalah bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dalam kosmetik.

3. Pewangi

Pemakaian bahan pewangi baik pewangi pakaian maupun pewangi badan bertujuan untuk menunjang kepercayaan diri ketika berada di dekat orang lain. Parfum menebarkan bau wangi yang dapat menutupi bau yang tidak sedap.

Bahan aktif yang digunakan untuk badan berupa triklosan. Sementara itu, bahan aktif amonium klorida digunakan untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol, limone, dan linanol sebagai pelarut digunakan dalam pewangi ruangan.

4. Pestisida

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama tanaman. Dengan demikian, hasil produksi pertanian tidak terganggu dengan adanya hama. Pestisida terdiri atas pestisida anorganik dan pestisida organik. Contoh senyawa anorganik adalah kalium arsenat dan natrium dikromat. Sementara itu, pestisida organik digolongkan sebagai berikut.

a. Organoklorin

Pestisida organoklorin merupakan pestisida yang berasal dari senyawa hidrokarbon yang mengikat klor. Contoh pestisida organoklor di antaranya DDT, metoksiklor, aldrin, endrin, dan dieldrin.

b. Organofosfat

Pestisida organofosfat berasal dari senyawa hidrokarbon dan fosfat. Pestisida organofosfat adalah malathion, parathion, klorpiritos, dan metidation.

C. Karbamat

Pestisida karbamat berasal dari senyawa yang mengandung gugus karbamat. Pestisida ini terdiri atas aldikarb, metomik, dan propoksur.

d. Piretiod

Pestisida golongan piretoid di antaranya alethrin, permethrin, dan fenvalerat.

Jenis-jenis pestisida berdasarkan kegunaannya dikelompokkan sebagai berikut.

a. Insektisida

Insektisida digunakan untuk mengendalikan hama serangga seperti wereng, belalang, dan semut. Contoh insektisida di antaranya diazinon, basudin, basmian, dan diklorovinil dimetil fosfat.

b. Fungisida

Fungisida digunakan untuk mengendalikan hama jamur dan cendawan. Contoh fungisida antara lain tembaga (I) oksida, natrium dikromat, dan organomerkuri.

c. Bakterisida

Bakterisida digunakan untuk mengendalikan hama bakteri dan virus. Pestisida ini diberikan pada tanaman sehat untuk menghindari serangan bakteri dan virus. Contoh bakterisida yaitu tetramycin.

d. Rodentisida

Rodentisida digunakan untuk mengendalikan hama hewan pengerat terutama tikus. Contoh rodentisida yaitu warangan.

e. Nematisida

Nematisida digunakan untuk mengendalikan hama cacing yang menyerang akar dan umbi. Pestisida ini diberikan sebulan sebelum musim tanam. Contoh nematisida di antaranya dazomet, vapam, dan DD (dikloro propena dikloro propana).

f. Herbisida

Herbisida digunakan untuk mengendalikan gulma, seperti eceng gondok, rumput, dan alang-alang. Contoh herbisida antara lain amonium sulfonat, natrium klorat, dan penta klorofenol.

Bahan Kimia Rumah Tangga


Info Sekilas

Rodentisida dari kotoran Ular

Pengendalian hama dapat dilakukan secara kimia dan biologi. Salah satu cara pengendalian hama tikus secara biologi dilakukan dengan Sarcocystis singaporensis. Mikrobia ini merupakan mikrobia parasit yang spesifik hidup pada hewan perantara tertentu, misal tikus. S. singaporensis akan melipatgandakan jumlahnya di dalam pembuluh darah tikus kemudian membentuk kista dalam otot hingga tikus mati. Mikrobia ini dikembangbiakkan dalam pencernaan ular Phyton yang sebelumnya diberi makan tikus yang terinfeksi, Kotoran ular diekstraksi untuk mengambil mikrobia yang ada di dalamnya. Mikrobia dalam bentuk sporocyst kemudian diinjeksikan ke dalam pelet yang dibuat dari tepung dan sari makanan. Pelet dapat ditaburkan di tempat tertentu atau dicampurkan ke dalam makanan untuk jebakan tikus. Tikus yang memakan pelet ini akan terinfeksi dan mulai lumpuh dalam 2-3 hari, lalu mati dalam waktu 2 minggu. Biaya produksi rodentisida ini cukup murah. Apabila digunakan untuk pertanian, satu hektare tanaman padi hanya membutuhkan biaya.


Sumber


*) Dikutip dari berbagai sumber

 

 

 

Ditulis oleh :


Andi Tedy

Andi Tedy

Content Editor

Artikel Terbaru


Paling Banyak Dibaca



Media Pendidikan Terbaru


Fitur Baru di tamanpustaka.com

Dapatkan Media Pembelajaran dan Aplikasi Pendukung Administrasi Sekolah Secara GRATIS.

Artikel Terbaru Lainnya

Temukan pilihan artikel terbaru lainnya yang telah kami siapkan khusus untuk Anda. Temukan beragam topik menarik, inspirasi, dan informasi terkini yang sayang untuk dilewatkan!

Temukan dan Ikuti Kami 

Terhubung lebih dekat dengan kami melalui media sosial! Dapatkan update terkini, informasi menarik, dan konten eksklusif langsung di feed Anda. Ikuti kami di semua platform favorit Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami!

Tentang tamanpustaka.com

tamanpustaka.com menyajikan materi pelajaran, pengetahuan umum, serta media pembelajaran lengkap dengan gambar dan video untuk siswa hingga masyarakat umum.