BERITA PENDIDIKAN
Tes Kemampuan Akademik (TKA): Apa Sih Sebenarnya Dan Kenapa Penting?
28 - Juni - 2025 52 Share :Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah cara mengukur kemampuan siswa SD secara adil dan seru, yuk pahami pentingnya TKA!

Pembuka
Di dunia pendidikan yang terus berkembang, pemerintah punya cara baru untuk memastikan semua murid—baik di sekolah formal, nonformal, maupun informal—bisa dinilai secara adil dan setara. Nah, inilah tujuan dari Tes Kemampuan Akademik (TKA). TKA bukan sekadar ujian biasa, tapi upaya serius agar setiap anak punya kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya. Lewat artikel ini, kita bakal kupas tuntas isi dari Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Yuk, simak sampai tuntas!
Apa Itu TKA?
TKA atau Tes Kemampuan Akademik adalah cara baru pemerintah untuk melihat seberapa jauh kemampuan belajar siswa, khususnya dalam pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia dan Matematika. Tapi ini bukan sekadar tes biasa, lho! TKA disusun dengan hati-hati dan mengacu pada standar nasional agar hasilnya bisa dipercaya dan digunakan secara luas.
Dalam praktiknya, TKA membantu sekolah, guru, dan orang tua memahami kekuatan dan kelemahan belajar anak. Saya sendiri sebagai pendidik sering melihat bagaimana tes ini bisa menjadi jembatan untuk memberikan bimbingan yang lebih tepat sasaran kepada siswa. Jadi, bukan hanya sekadar nilai, tapi juga feedback yang membangun.
Yang menarik, TKA ini bisa diikuti oleh siapa saja yang sedang menempuh pendidikan di jalur formal (seperti SD, SMP, SMA), nonformal (Paket A, B, C), hingga informal (homeschooling). Pemerintah ingin memastikan bahwa semua anak, apapun jalur belajarnya, punya kesempatan yang sama untuk diakui kemampuannya.
Dengan sistem yang transparan dan berbasis data, hasil TKA tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tapi juga untuk merancang kebijakan pendidikan yang lebih baik ke depannya. Jadi, bisa dibilang TKA ini adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan secara merata.
Siapa Saja yang Ikut TKA?
Nah, ini yang bikin TKA jadi menarik—siapapun bisa ikut, nggak terbatas hanya murid sekolah formal saja. Pemerintah merancang sistem TKA agar bisa menjangkau semua jalur pendidikan: formal, nonformal, dan informal. Artinya, murid dari berbagai latar belakang belajar tetap punya hak yang sama untuk dinilai secara adil dan objektif.
Berikut ini adalah kelompok siswa yang bisa mengikuti TKA:
- Kelas 6 SD dan MI – murid dari sekolah dasar yang sudah mendekati jenjang akhir
- Program Paket A – siswa dari jalur pendidikan kesetaraan, biasanya belajar di PKBM atau pesantren
- Homeschooling – anak-anak yang belajar dari rumah dengan kurikulum yang diakui
Ini penting banget untuk diketahui, terutama oleh orang tua dan pendidik. Karena kadang masih ada anggapan bahwa anak dari jalur nonformal atau homeschooling kurang diakui. Padahal lewat TKA, mereka juga bisa menunjukkan kompetensinya secara setara dan mendapatkan sertifikat resmi dari pemerintah.
Yang lebih keren lagi, anak-anak berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual juga diperhatikan. Mereka mendapatkan pengecualian dari TKA sesuai dengan prinsip pendidikan inklusif. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada angka, tapi juga pada kemanusiaan dan keadilan dalam pendidikan.
Sebagai pendidik, saya sering bertemu dengan siswa dari jalur berbeda-beda. TKA membantu memberikan ruang yang setara bagi mereka untuk berkembang, dan tentu saja, membantu kita sebagai guru untuk terus belajar menyikapi keberagaman cara belajar dengan lebih bijak.
Apa Saja yang Diujikan?
Buat kamu yang penasaran, "Emangnya apa aja sih yang dites di TKA?" Jawabannya: tenang, nggak banyak kok, tapi penting. Khusus untuk jenjang SD dan sederajat, TKA hanya mencakup dua mata pelajaran utama:
- Bahasa Indonesia
- Matematika
Kedua pelajaran ini dipilih bukan asal-asalan, lho. Bahasa Indonesia adalah fondasi dalam membaca, memahami, dan berkomunikasi—kemampuan yang sangat penting di semua jenjang pendidikan. Sementara Matematika membantu mengasah logika, analisis, dan pemecahan masalah. Dua-duanya adalah pilar utama dalam proses belajar.
Sebagai guru, saya melihat langsung bagaimana dua mata pelajaran ini berperan besar dalam perkembangan belajar siswa. Anak yang paham bacaan akan lebih cepat menyerap informasi dari pelajaran lain. Begitu juga dengan logika matematika—itu kepake banget saat anak belajar IPA, IPS, bahkan seni!
Yang perlu diingat, TKA bukan ajang menakutkan atau menekan murid. Justru sebaliknya, tes ini dirancang untuk membantu siswa melihat sejauh mana mereka sudah berkembang, dan apa yang masih bisa ditingkatkan. Pemerintah juga memastikan soal-soalnya disesuaikan dengan jenjang dan konteks kehidupan anak.
Jadi buat adik-adik, orang tua, dan guru, yuk kita ubah mindset. TKA bukan beban, tapi alat bantu. Bantu anak mengenal kemampuannya, bantu guru menyusun pembelajaran yang lebih tepat, dan bantu pemerintah menjaga mutu pendidikan kita bersama.
Apa Manfaat TKA?
Mungkin kamu bertanya, "Kalau ini cuma tes, apa pentingnya?" Nah, justru di sinilah letak keistimewaan TKA. Tes ini bukan cuma buat nilai-nilain aja, tapi dirancang supaya semua pihak—murid, guru, hingga pemerintah—punya gambaran yang lebih jelas tentang kualitas pendidikan yang sedang berlangsung.
Saya pernah melihat langsung bagaimana hasil TKA menjadi bahan refleksi penting bagi guru. Lewat data yang diperoleh, guru jadi tahu bagian mana yang harus diperbaiki dalam strategi mengajarnya. Nggak asal nebak atau ikut tren—tapi berdasarkan data nyata dari kemampuan siswa.
Berikut manfaat TKA untuk berbagai pihak:
- Untuk Murid: TKA bisa jadi syarat masuk jenjang berikutnya lewat jalur prestasi. Ini sangat membantu anak-anak yang punya kemampuan akademik baik, tapi tidak punya jalur lain untuk unjuk prestasi.
- Untuk Guru: TKA memberikan masukan konkret tentang hasil pembelajaran. Dengan begitu, guru bisa lebih fokus memperbaiki metode dan materi di kelas.
- Untuk Pemerintah: Hasil TKA membantu mengukur apakah standar pendidikan nasional sudah tercapai. Ini penting untuk pengambilan kebijakan pendidikan yang lebih tepat sasaran.
Bukan cuma itu, semua peserta TKA akan mendapatkan sertifikat resmi. Sertifikat ini tidak hanya sebagai bukti bahwa siswa sudah mengikuti tes, tapi juga menunjukkan capaian akademik mereka berdasarkan standar nasional. Sertifikat ini bisa digunakan untuk kebutuhan administratif, seleksi, atau bahkan lanjut ke jenjang berikutnya.
Yang perlu digarisbawahi, TKA bukan sistem seleksi yang menakutkan. Justru sebaliknya—ini adalah upaya agar sistem pendidikan kita berjalan transparan, adil, dan bisa diandalkan. Tes yang baik adalah yang bisa membantu semua pihak tumbuh. Dan itulah semangat utama dari TKA.
Penutup & Ajakan
Tes Kemampuan Akademik (TKA) bukan sekadar tes yang menilai angka—lebih dari itu, ini adalah bagian dari ekosistem pendidikan yang sehat. Di dalamnya, ada semangat untuk mendorong keadilan, keterbukaan, dan perbaikan berkelanjutan. Baik murid, guru, orang tua, hingga pembuat kebijakan, semuanya punya peran penting dalam proses ini.
Sebagai seseorang yang aktif di dunia pendidikan, saya melihat TKA bukan sebagai tekanan, tapi sebagai peluang. Peluang untuk refleksi, peluang untuk tumbuh, dan yang paling penting, peluang untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pengakuan atas proses belajarnya—apa pun jalurnya.
Jadi, yuk kita hadapi TKA dengan semangat positif! Ajak anak-anak melihat ini bukan sebagai beban, tapi sebagai petualangan baru dalam belajar. Guru juga bisa memanfaatkan hasil TKA untuk memperkuat strategi mengajar di kelas. Dan orang tua? Kalian adalah penyemangat utama di rumah!
Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya ke teman, komunitas belajar, atau rekan sesama pendidik. Semakin banyak yang paham, semakin besar dampaknya untuk pendidikan Indonesia.
Ingat ya, belajar itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang terus bergerak maju. Dan dengan dukungan bersama, pendidikan kita akan jadi lebih kuat, adil, dan menyenangkan untuk semua. ????????
File Lampiran : Tes Kemampuan Akademik (TKA): Apa Sih Sebenarnya dan Kenapa Penting?

Aristo Bharata
Founder tamanpustaka.com & guru di UPTD SPF SDN Sekarputih 1 Kecamatan Tegalampel Bondowoso